Kamis, 09 Januari 2014

Hiking Bukan Sekedar Hobi

Naik gunung bukan sekadar hobi. Ada (1) semangat dan (2) tanggung jawab di dalamnya. Keduanya terikat erat, seperti edelweiss yang tercecer di sepanjang jalan, kita pungut lalu kita ikat. Menjadi sebuah idealisme.
Ceceran edelweiss itu, ah… bagaimana edelweiss bisa tercecer?
Sedikit tentang edelweiss. Nama bunga ini diambil dari dua kata dalam Bahasa Jerman, yaitu (a) “edel” = “noble” mulia dan (b) “weiss” = “white” putih. “Bunga putih yang mulia”. Aromanya, tidak seharum mawar atau melati. Konon, edelweiss melambangkan keagungan, kesucian, dan keabadian. Keberadaan bunga ini pun cukup unik, terjaga di puncak-puncak gunung. Jadi, cuma para pendaki saja yang bisa menemukan bunga ini.
Sayangnya, edelweiss tidak boleh dipetik. Hatta, edelweiss yang gugur pun tidak diperkenankan dibawa pulang, turun meninggalkan gunung. Ini konvensi yang berlaku di antara para pehobi aktivitas pecinta alam. Dan, mau atau tidak, para pendaki gunung mesti mengikutinya. Ketika keinginan membawa pulang edelweiss –sebagai suvenir perjalanan di ketinggian, di situ ada ujian bagi para pehobinya.
Bisa jadi, seseorang naik gunung karena edelweiss. Tapi, tidak bagi para aktivis pecinta alam. Idealisme. Bahkan di semua hobi ada sinaran idealisme. Karena jika tidak ada idealisme, maka hobi itu akan lebih mengarah pada kesia-siaan si pelaku hobi. Tidak bermanfaat baginya, bagi orang lain, bahkan bagi lingkungannya.




Adanya bekas grafiti di dinding bebatuan, atau sampah-sampah yang berceceran, atau bekas-bekas petikan edelweiss yang diambil sebagai suvenir, menunjukkan tidak diiringinya hobi naik gunung dengan semangat dan tanggung jawab. Tidak ada idealisme.

Suatu saat, jika menjumpai teman atau kenalan baru, yang bercerita tentang idealisme pehobi naik gunung; atau suatu saat jika melakukan satu trek gathering dan ada instruksi/paparan soal idealisme di gunung, jangan dicibir. Karena itulah mereka, yang melakoni hidup dan mencintai hobinya dengan idealisme. Itulah nilai seni dan indahnya naik gunung.

Ya, tulisan ini adalah satu upaya sosialisasi kepada publik, juga dalam rangka mengingatkan rekan-rekan pehobi naik gunung, untuk selalu mengiringkan langkahnya dengan semangat dan tanggung jawab. Idealisme sebagai putra Indonesia yang hobi naik gunung. Misinya, menjaga dan melestarikan alam. Kita dukung revolusi hijau untuk menghadapi “Global Warming”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar